Senin, 24 Januari 2011

Kartu As




Pada akhir 90-an, punya ponsel sama dengan pengeluaran ekstra. Saya jadi ingat saat pertama kali memakai ponsel, hanya buat ngaktifin nomor perdana harus melewati proses yang rumit. Belum lagi harga kartu yang cukup mahal (sebuah kartu perdana jadul, kira2 duitnya bisa dapat ratusan kartu kalau buat dibelikan saat ini). Sampe-sampe kartu perdana yang udah bekas pake atau second, masih bisa melenggang di pasaran, bahkan dipajang di counter2 gede. Bisa juga perbandingannya, budget yang dikeluarkan untuk membeli kartu perdana (yang bekas sekalipun) bisa dibelikan ponsel baru pada saat ini. Minimal dapat ponsel sejuta umat alias tidak mewah. Biaya untuk nelponpun tidak bisa dibilang murah. Selain harga ponsel dan kartu perdana yang membumbung, semua operator sellular kompakan pasang tarif tinggi. Orang musti keluarin biaya tidak sedikit guna membuat kelangsungan hidup si "handphone". Makanya...saat itu pelanggan suatu operator sellular jarang yang pindah ke lain hati alias konsisten sama nomernya.

Dengan berbagai alasan, pelanggan operator sellular sekarang hobby banget selingkuh..eh..gonta-ganti kartu. Contohnya Syafridel, seorang teman yang umurnya udah seangkatan sama saya. Udah tuwir! St..st... tapi jangan salah, style-nya masih gaul habis, termasuk demen ganti-ganti kartu. Yang begini ini kadang bikin repot karena saya jadi sering ganti dan edit nomernya dalam daftar kontak ponsel. Masih mending kalau doi ngasih tahu..pengumuman kek di facebook atau kirim sms; kadang ganti nomer tapi lupa diinformasikan sama yang lain. Parahnya sewaktu ada keperluan mendadak atau penting, akhirnya yang bersangkutan tidak bisa dihubungi sama sekali.

Ngomongin soal kartu perdana...anak muda sekarang banyak yang menggunakan Kartu As. Mereka selalu cepat mengetahui informasi tentang operator mana yang paling pantas buat dipilih. Adik saya yang anak kuliahan, punya alasan sendiri memakai Kartu As.

Microsoft Access


Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.

Sejarah

Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44 megabyte.
Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). Buku manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.
Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrus yang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat form antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic
 for Applications (VBA).